Home » Dasar-Dasar
Islam » Aqidah »
BahayaPenyebaranSyiah di Negara-negara Sunni (BagianPertama: PerbedaanAmalan)
BahayaPenyebaranSyiah di Negara-negara Sunni (BagianPertama:
PerbedaanAmalan)
·
13588 hits
SyiahPeringatiKematianHusein (inet)
dakwatuna.com - Satulagiisu yang sangatsensitifdankrusialdalam Islam
adalahperbedaanprinsip-prinsipantarasunnahdansyi’ah yang
terjadisejakberabad-abadsilam. Isuinisebenarnyaisuklasik,
namuntidakpernahberakhirsampaisaatini, sehinggamenjadisebuahteka-teki.Selainbertentangansecarapolitik,
sunnahdansyiahjugakemudianbertentangansecarateologis yang
merupakanjurangpemisahantar agama.
Apabilamenyentuhisuperbedaanpendapat, kebanyakan orang,
termasukparaulama, cendikiawan, paraAlimUlamadanpemikir Islam, mengaitkannyakepadaisupersatuanumat
Islam.Ringkasnya, merekaberusahasemaksimalmungkinmenyelesaikanperselisihan,
percanggahanpendapatdenganmenyeruumat Islam agar
meninggalkansegalajenisperbedaantersebutdanmemberitumpuankepadapersatuanumat
Islam dengancaramenonjolkanpersamaan. Persatuanumat Islam memangpenting,
tujuandanseruansepertiinitentusangatmulia,
namunmasalahutamaperlujugadiberikanperhatian, bahwa “Perbedaanadalahfitrahmanusia”.
(وَلَوْ شَاء اللّهُ لَجَعَلَكُمْ أُمَّةً
وَاحِدَةً) -المائدة: 48
(Sekiranya Allah menghendaki,
niscayakamudijadikan-Nyasatuumat (saja
(وَلَوْ
شَاء اللَّهُ لَجَعَلَهُمْ أُمَّةً وَاحِدَةً)-الشورى: 8
(Dan kalau Allah menghendakiniscaya Allah
menjadikanmerekasatuumat (saja
(وَلَوْ
شَاء رَبُّكَ لَجَعَلَ النَّاسَ أُمَّةً وَاحِدَةً وَلاَ يَزَالُونَ
مُخْتَلِفِينَ) -هود: 118
JikalauTuhanmumenghendaki,
tentuDiamenjadikanmanusiaumat yang satu
(وَإِنَّ
هَذِهِ أُمَّتُكُمْ أُمَّةً وَاحِدَةً وَأَنَا رَبُّكُمْ فَاتَّقُونِ) -المؤمنون:
52
Sesungguhnya (agama
tauhid) ini, adalah agama kamusemua, agama yang satu
(إِنَّ
هَذِهِ أُمَّتُكُمْ أُمَّةً وَاحِدَةً وَأَنَا رَبُّكُمْ فَاعْبُدُونِ) -الأنبياء:
92
Sesungguhnya (agama Tauhid) iniadalah agama kamusemua; agama
yang satu danAkuadalahTuhanmu, makasembahlahAku
Dengandemikian, perbedaantidakdapatdihindari,
namundapatdikurangidandipersempit.
Berbalikdariperbedaanantara
Sunni danSyi’ah, padadasarnyaAhluSunnah (sebagaiumatmayoritas Islam
seduniamencapai 90%) dengansekuatdayadantenaga,
telahmelakukanusahauntukmengurangiperbedaandanmempersempitruangperselisihandenganSyi’ah,
di antarausahaAhluSunnahdalamhaliniadalah:
1.
MemperlihatkankecintaankepadaAhlulBait[1].
2.
MemuliakankeempatKhulafa al-Rashidinsesuaiurutankesenioran (Abu
Bakar, Umar, Usmandan Ali).
3.
Imam Ali lebihbaikdaripadaMu’awiah[2].
4.
Imam Husain LebihbaikdaripadaYazid.
5.
Mengurangi “Pentakfiran”.
SementaraSyi’ahImamiahsampaisaatinimenganggapketigakhalifah Abu Bakar, Umar
danUsmankafir[3].
6.
AhluSunnahtidakpernahpromosimazhab di kalanganSyi’ah.
SementaraSyi’ahgiatdansangataktifmensyi’ahkanAhluSunnah[4].
Perludiketahuibahwaaliran-aliransyi’ahsalingberbedapandangandalamperincianideologi,
namunkesemuanyabersepakatbahwa Imam Ali r.a.adalah orang yang paling
berhakmenjadipemimpinnegarasetelahwafatnyaNabi Muhammad saw. AliranZaidiyah,
ImamiyahdanIsma’iliyahmerupakantigaaliransyi’ah yang paling menonjol, paling
besar, dan paling banyakmemilikipengikutdibandingkandenganaliran-aliransyi’ah
yang lainnya.Akan tetapiketigagolongansyi’ah yang terbesarinisalingmenyalahkan,
menyesatkanbahkanmengkafirkanantarasatualirandenganaliran yang lain, yang
disebabkanolehperbedaanpandangandalamaqidah,
terutamalagiperbedaanpandangandalampermasalahanpolitik. Dan di
antarasemuaaliransyi’ah, makasyi’ahIsma’iliyahmerupakanaliran yang paling
banyakdikecamdandikeritikolehumat Islam dariberbagaialiranpemikiran,
baikdarigolonganAhluSunnahmahupundarigolonganSyi’ah lain,
sebabaqidahmerekakeluardaripadaaqidah Islam. Dalamhalini,
Syi’ahZaidiyahsecaraterang-teranganmengatakanbahwaSyi’ahIsma’iliyahdarisisiluarmenampakkankeislaman,
tapipadahakikatnyadalamhatimerekamenyembunyikankekufuran yang nyata,
bahkanmerekadianggaptidakmenganutsyariat agama apapun.
Golongan-golonganSyi’ah:
1.
Syi’ahZaidiyah, golonganini adalah golonganawalSyi’ah (Senior), ianyaberkembang di
Negara Yaman danhampir 40% daripadapenduduktersebutadalahpengikutZaidiyah.
2.
Syi’ahImamiyah, golonganinimerupakangolonganSyiah yang terbesar, wujud di
Iran dan Iraq. Golonganini yang paling aktiv di dunia Islam, sehinggabolehdidapati
di beberapabuahnegaraseperti di Pakistan, Afghanistan, Lebanon danSyiria,
bahkan Indonesia sudahmenjadisalahsatumazhab Islam.
3.
Syi’ahIsma’iliyah (Pendiri al-Azhar), golonganinimerupakansyi’ah yang ekstrim,
sehinggasemuagolongan Sunni (Asy’ariyah, Maturidiyah),
Mu’tazilahdanIbadhiyahmengkafirkanmereka, bahkan sesame Syi’ahsendiri,
Syi’ahImamiyahdanSyi’ahZaidiyahikutmengharamkandanmengkafirkangolongantersebut.
Pengikutnya di anggarkanberjumlahsekitar 2 juta orang danberpusat di
India. jugapengikutnyaboleh di dapati di sekitar Asia Tengah, Iran, Syria
dan TimurAfrika.
Tulisaninimemaparkantentanghakikatperbezaan
yang
terjadiantaraakidahAhluSunnahdanakidahSyi’ah.Sunnahdansyi’ahberbedatentangasasataupilar
agama Islam atauImandan Islam.KalaumenurutpandanganAhluSunnah, Islam
memilikibeberapapokokajaranataudasar agama yang biasadisebutsebagairukun agama
“Arkaan ad-Din”.Dan rukuninimemilikikonsekwensi yang fatal
kalauditinggalatautidakdilaksanakan, yang menyebabkansuatuperkara yang
dilakukanmenjaditidaksah.
NamundisayangkanbanyakpandangandanpenilaiantentangperbezaanSunnahdanSyi’ahsepertipandanganbahwa ”Perbedaansedikitsekalidibandingdenganpersamaan”.
Atau ”Perbedaanbukanpadamasalahushul,
tapiperbedaanlebihkepadamasalahfuru”. Ataudikatakan ”Perbedaanhanyamasalah-masalahkecildanbukanmasalahsubstansial”.
Ucapan-ucapansepertiinibanyakditemui di berbagai forum-forum
diskusi,
baiknasionalataupuninternasional.Jugadapatdibacapadasebagianbuku-bukuulamadanintelektualmuslim
di Timur Tengah, seperti DR. Ali Abdul Wahid Wafidalambukunya ”Baina
as-Syi’ahwaAhliSunnah”, DR. Syami an-Nassyar, DR. ShabirTa’iimahdalambukunya
”TahaddiyyatAmaama al-’Uruubahwa al-Islam”. BahkansyekhGhazalimenegaskanbahwa,”Sesungguhnyaperselisihan yang terjadiantara Islam Sunnahdan Islam
Syi’ahhakikatnyasamadenganperselisihanantaramazhab-mazhabfiqhSunnah,
sepertimazhabHanafi, Maliki danSyafi’i”[5]. Dan baru-baruinimuncul fatwa yang
penuhdengankontroversi yang dikatakanoleh mufti Mesir, syekh Ali Jum’ahbahwa“TidakadaperbedaanantaraSyiahdan Sunni”. Atau
“Perbedaan yang
terjadiantaraSunnahdanSyi’ahbukandisebabkanfaktorpolitik,
melainkanhanyalahperbedaanmemahamiteksdansumber-sumberpenetapanhukum
(istinbat)”[6].
Dalampersepsi yang samaulamaSyi’ahpunmengatakandemikian.
SayyidKasyif al-Ghita’ berkata:”SesungguhnyaperbedaanantaraSunnahdanSyi’ahhanyalahbersifatfuru’iyah,
danhalinibiasaterjadidalampersaudaraan”[7]
Untukmenyikapipandanganparaulamaseperti
yang dipaparkan di atas,
makapenulisinginmengulastentanghakikatpemahamanaqidahSunnahdanSyi’ah,
dengantujuanuntukmembuktikankebenaranhepotesa-hepotesatersebut. (bersambung)
[1] Lihat: Dr. Mustafa Hilmi, Nadhariah
al-Khilafah fi al-Fikri al-Islami, 120-160
[2] Lihat: Dr. Mahmoud Butar’ah, Nash’at
al-Fikri al-Siyasi fi al-Islam, 226-228
[3] Lihat: Abd Malik al-Syafi’i,
al-Fikrugl-TakfirInda al-Syi’ah, 19-31
[4] Lihat: Dr. Taha Ali al-Sawah, Mauqif
al-Azhar min al-Itsna ‘Asyariah, 175-202
[5] Syekh al-Ghazali, KaifaNafham al-Islam,
hal: 144-145
[7] Lihat: al-Wihdah al-Islamiah, hal: 100,
Muassasah al-A’alami, Lebanon
BA
(AL-AZHAR). M.PHIL & PH.D (CAIRO)SeniorLecturerDepartment of Islamic
Theology &ReligionOfficeTelp: 60-06-798 8738 /Room Number: 19ISLAMIC
SCIENCE UNIVERSITY OF MALAYSIA
Selahkan bertanya atau komentar dan beri saran atau masukkan ^_^
Di larang mengirim link aktif (link aktif otomatis di hapus)